Marco Garau’s Magic Opera – Battle of Ice (2023) (9/10)

Marco Garau's Magic Opera - Battle Of Ice

for English Version HERE.

Setelah merilis album pertamanya yang berjudul “The Golden Pentacle“ tahun 2021 lalu, kini solo proyek MARCO GARAU’s MAGIC OPERA akan merilis album keduanya yang berjudul “Battle Of Ice” pada 27 Januari 2023. Album ini adalah chapter kedua dari Amtork Saga yang diciptakan sendiri oleh Marco Garau yang juga keybardist band asal Italia, DERDIAN. Di album kedua ini Marco Garau di temani oleh vokalis Anton Darusso (WINGS OF DESTINY, SAVAGE EXISTENCE), gitaris Enrico Pistolese (DERDIAN, SICK SOCIETY), gitars Luca Sellitto (STAMINA), drummer Salvatore Giordano (DERDIAN, SICK SOCIETY) dan bassist Ollie Bernstein (ILLUSION FORCE).

Album “Battle Of Ice” ini dibuka dengan lagu berjudul “The Black Sorcery”, lagu pembuka yang diawali melodi keyboard dan orkestra klasik, di susul melodi gitar yang membawa aura musik power metal, dan memang benar, lagu pun berlanjut dengan karakter musik melodik power speed dengan paduan suara dan vokal berkarakter seperti Fabio Lione (ANGRA, ex-RHAPSODY OF FIRE), Yama-B (AXEBITES, GUNBRIDGE , ex-GALNERYUS,) di padu dengan lagu-lagu seperti di album DERDIAN era awal dengan solo-solo yang sangat terpengaruh dengan musik-musik klasik.

Lagu kedua “The Cursed Crown”, lagu kedua ini dimulai dengan melodi gitar yang juga sering saya dengar di lagu-lagu DERDIAN era awal. Suara vokal Anton Darusso disini terdengar sangat mirip dengan Yama-B dengan reff lagu yang sangat heroik seperti halnya di album RHAPSODY era “Power Of The Dragonflame” dan dipadu dengan karakter lagu-lagu DERDIAN. Di bagian pertengahan lagu mereka memasukkan suara vokal growl yang memberikan nuansa lebih menyatu dengan cerita lagu nya sendiri.

The Legend Of The Demon’s Cry”, lagu yang diawali dengan denting keyboard menyusul melodi gitar dan dentuman drum lalu vokal yang berat melengkapi bagian awal lagu ini dan bagian reff catchy yang selalu diiringi dengan paduan suara sehingga meskipun catchy tetapi sangat terasa nuansa kegagahannya. Kemudian melodi-melodi gitar dengan nuansa klasik dan neoklasik yang menjadi ciri khas karya-karya Marco Garau ini pun kita dengarkan dalam lagu ini.

Melodi-melodi gitar klasik langsung mengawali lagu ke empat dalam album ini, “Assault On The Castle”, namun setelah masuk suara vokal, musiknya sedikit terasa progresif dan terkadang saya teringat lagu “The March Of The Swordmaster” karya sang senior RHAPSODY dan karakter vokal mirip GALNERYUS.

Lagu “Ride Into The Sun”, merupakan lagu favorit saya dalam album ini, langsung dimulai dengan melodi powerful speed dengan melodi gitar yang mengingatkan saya ada lagu “New Era” nya DERDIAN. Dengan reff yang cepat, powerful, catchy dan sarat dengan aura kemenangan bersambung dengan melodi-melodi gitar cepat mewarnai lagu ini. Sedikit nuansa progresif dan tempo juga turun ketika memasuki bagian solo namun melodi keyboard yang indah terdengar disini. Tempo turun tidak dalam waktu yang lama, setelah itu di sambung dengan melodi solo gitar yang cepat dan kembali ke bagian reff hingga akhir lagu.

Dilanjutkan dengan lagu “White Dragon”, sebuah lagu ballad di bagian awal dengan dimulai dengan suara vokal nada-nada rendah di iringi melodi keyboard dan gitar. Tidak lama, tempo naik bersama gitar dengan melodi klasik dan intrument lainnya. Suara vokal Anton Darusso yang sangat mengingatkan kepada karakter vokalis Yama-B dan diriringi paduan suara sepanjang reff dan chorus dipadu dengan melodi-melodi klasik.

The Shadow Man”, sebuah lagu yang mungkin bisa dikategorikan lagu ballad dalam album ini, lagu ini terasa nuansa progresif dengan suara vokal nada-nada rendah sedikit berat yang di iringi melodi keyboard sepanjang lagu. Lagu kedelapan “The Book Of Evil”, lagu yang langsung di hajar dengan melodi-melodi yang cepat dan catchy sepanjang lagu dengan rhythm heavy happy metal, nuansa optimis dan cerah terasa dalam lagu ini, meskipun sedikit tidak menggambarkan judul lagunya namun Marco Garau berhasil mengemas nya menjadi hal yang berbeda.

Under Siege”, langsung disuguhkan teriakan vokal berat dengan di iringi melodi keyboard dan berlanjut dengan musik yang cepat dan melodik dengan melodi-melodi gitar klasik.

Lagu terakhir dan terpanjang dalam sejarah perjalanan band ini dengan durasi 11 menit lebih, yang juga merupakan judul album mereka, “Battle Of Ice”. Lagu ini diawali dengan melodi keyboard dan disusul dengan gitar dan drum, yang bagi saya pribadi sudah terasa nuansa sebuah awal cerita atau semacam sebuah lagu yang sarat dengan alur cerita. Vokalis Anton Darusso memasuki lagu dengan karakter suara berat seperti Fabio Lione era album “Dawn Of Victory” ataupun “Power Of The Dragonflame”. Memasuki bagian reff, karakter suara kembali menggunakan suara high-pitched namun tetap di iringi suara berat dibelakang. Memasuki bagian solo tempo semakin naik dan sarat dengan melodi gitar klasik dan keyboard yang akan memanjakan para penggemar musik melodik simfoni klasik power metal. Bagian penghujung lagu suara vokal growl memberi warna khas sebagai pelengkap cerita pertarungan dalam lagu dan album ini.

Secara keseluruhan, MARCO GARAU’s MAGIC OPERA album “Battle Of Ice” ini menyuguhkan musik yang penuh dengan melodi, speed, powerful dan simfoni dengan terpengaruh dengan musik-musik klasik. Di beberapa bagian lagu mengkombinasikan karakter-karakter musik seperti GALNERYUS, RHAPSODY OF FIRE dan DERDIAN tentunya yang notabene adalah band utama sang kreator Marco Garau.

Tracklist:
01.       The Black Sorcery (06:27)      
02.       The Cursed Crown (05:40)      
03.       The Legend of the Demon’s Cry (06:21)         
04.       Assault on the Castle (04:43)
05.       Ride Into the Sun (06:17)        
06.       White Dragon (07:48)             
07.       The Shadow Man (05:27)        
08.       The Book of Evil (05:15)        
09.       Under Siege (05:01)    
10.       Battle of Ice (11:05)

Skor:
Musik: 9/10
Produksi: 9/10

Official Website: https://www.magicopera.it/
Facebook: https://www.facebook.com/magicopera

YouTube video