Blind Guardian – Beyond The Red Mirror (2015)

Blind Guardian - Beyond The Red Mirror (2015)

2015, menjadikan tahun kembali nya band power metal asal Jerman BLIND GUARDIAN dalam merilis album karya mereka. Ya.”Beyond The Red Mirror “, album baru mereka yang ke-10, sebuah karya yang ditunggu-tunggu para fans sekitar 5 tahun pasca mereka merilis album ke-9 di tahun 2010 yang lalu. Kali ini Hansi cs bekerjasama dengan tim orkestra dari tiga lokasi yang berbeda yaitu Budapest, Prague and Boston dan menghasilkan sebuah album yang hampir 90 menit full-choirs. Dan inilah gambaran singkat album “Beyond The Red Mirror ” di samping dari lirik-lirik lagu yang penuh fantasy karya J.R.R. Tolkien yang selalu menjadi inspirasi Blind Guardian .

 Awal mengetahui bahwa Blind Guardian akan merilis album baru 2015, bagi saya langsung terlintas dengan album terakhir mereka tahun 2010 yaitu “At the Edge of Time ” yang memang pasca album “Nightfall In Middle-Earth ” menurut penilaian saya cenderung lebih banyak memasukkan unsur progresif dalam album-album mereka.

 Tidak seperti band-band power metal pada umum-nya yang biasanya diawali dengan sebuah lagu intro, album “Beyond The Red Mirror ” ini langsung disambut dengan choirs cukup megah yang belum pernah dilakukan oleh band ini sendiri, namun bagi saya choirs ini terkesan seperti sebuah kristian-choirs. “The Ninth Wave ” sebuah awal lagu yang cukup panjang sekitar 9 menit, lagu ini tidak terlalu cepat di awal-awal dan cenderung menonjolkan choirs nya, namun perlahan lagu ini semakin cepat dan puncak nya pada bagian solo dari lagu ini. Hal ini seperti mereka lakukan di lagu “Imaginations From The Other Side “. Chorus di lagu “The Ninth Wave ” ini pun adalah bagian dari yang tidak terlalu cepat namun terdengar sangat ringan. Lagu kedua berjudul “Twilight Of The Gods “, sebuah single pertama sebelum dirilis nya album “Beyond The Red Mirror ” ini. Diawali dengan gemuruh drums dan rhythm gitar yang cepat, lagu ini merupakan salah satu lagu favorite saya di album ini. Liukan-liukan melodi gitar Andre Olbrich nyaris terdengar sepanjang lagu ini, namun bagian yang paling saya suka dari lagu ini adalah di bagian awal dan bagian solo dari lagu ini, dimana gebukan drums Frederik Ehmke yang cepat dan sangat terasa power nya, teriakan powerful Hansi seperti di album “Imaginations From The Other Side ” pun sesekali terdengar.

 “Prophecies” diawali dengan petikan slow dan secara tiba-tiba dentuman drums dan suara vokal berat Hansi di era-era awal Blind Guardian pun terdengar, dan lagi-lagi liukan gitar Andre Olbrich selalu terdengar disela-sela suara sang vokalis, choirs-choirs seperti terdengar di album “Imangnations…” dan “Nightfall.“. Lagu ke-4 “At The Edge Of Time ” sebuah lagu yang bisa di kategorikan mid-tempo untuk musik Blind Guardian dengan instrment orkestra yang cukup kompleks dan menonjol, sepintas kali saya menjadi teringat dengan lagu “Under The Ice ” yang berasal dari album “A Night At The Opera ” tahun 2003.

 “Ashes Of Eternity “, begitu mendengar rythm intro dari lagu ini langsung terlintas lagu “The Soulforged ” dengan choirs khas Blind Guardian di era-era terbaru, walau terkesan monoton bagi saya, namun permainan solo gitar di album ini cukup berbeda dengan lagu-lagu yang pernah mereka buat. Dan “The Holy Grail ” lagu paling favorite saya di album “Beyond The Red Mirror ” ini, yang bagi saya ini lah musik Blind Guardian. Rhythm gitar yang cepat, gebukan drums tanpa henti, lead vokal dan choirs saut-sautan dan vokal berat ala Hansi Kursch tentu-nya, walaupun tak se-gahar lagu “The Script For My Requiem ” dari album “Imaginations From The Other Side ” tetapi lagu “The Holy Grail ” ini cukup untuk mengobati rasa kangen lagu-lagu klasik Blind Guardian .

 Kembali, sebuah lagu yang cukup banyak menyita instrument orkestra, “The Throne “, dengan rhythm gitar yang cukup melodik dan rythm gitar dibagian sepertiga lagu, Andre dan Markus melakukkan duet gitar seperti di lagu “And The Story Ends ” dan yang lebih menarik, rhythm gitar di sepertiga akhir lagu ini mengingatkan saya pada lagu “Wake Up The Mountain “-nya HELLOWEEN dan “As Time Goes By “-nya GAMMA RAY .

Lagu ke-8 yang berjudul “Sacred Mind ” di awali dengan musik gregorian, di pertengahan dari lagu ini cenderung menjadi cepat dengan vokal Hansi yang sedikit nge-growl. Dan sebuah lagu ballad “Miracle Machine ” yang tidak biasa-nya Blind Guardian menggunakan piano untuk lagu ballad-nya, dan justru gitar akustik yang biasa mereka andalkan untuk sebuah ballad nyaris tiada. Lagu terakhir di album “Beyond The Red Mirror ” yaitu”Grand Parade “, sebuah lagu yang tidak terlalu cepat untuk musik Blind Guardian namun disini ada hal yang baru yang mereka masuk kan, ya.unsur symphoni sangatlah menonjol di lagu yang berdurasi lebih dari 9 menit ini. Namun kalau saya boleh sedikit kembali ke salah satu masterpiece album “Nightfall In Middle-Earth “, menurut saya lagu “Grand Parade ” ini secara musikal adalah versi panjang dan versi symphoni dari lagu “Nightfall“.

 Overall, bagi saya album “Beyond The Red Mirror ” ini mendapat peringkat yang lebih tinggi bila di banding 2 album terakhir mereka “A Twist In The Myth ” dan “At The Edge Of Time “. Album terbaru 2015 ini sepertinya Hansi cs mencoba untuk kembali ke era album “Imaginations.” dan “Nightfall.” namun dengan memasukkan unsur-unsur baru seperti memberi space lebih untuk orkestra dan choirs, karakter vokal berat ala Hansi pun mulai sering terdengar di album ini, gebukan-gebukan drums yang terkadang terkesan lurus dan terkadang seperti gebukan drums band-band thrash pun mulai terdengar.

Tracklist:
1.  The Ninth Wave  09:28
2.  Twilight of the Gods  04:50
3.  Prophecies  05:26  
4.  At the Edge of Time  06:54
5.  Ashes of Eternity  05:39
6.  The Holy Grail  05:59
7.  The Throne  07:54
8.  Sacred Mind  06:22  
9.  Miracle Machine  03:03
10.  Grand Parade  09:28

Line Up:
Hansi Kürsch – Vocals
André Olbrich – Guitars (lead), Guitars (rhythm)
Marcus Siepen – Guitars (rhythm)
Frederik Ehmke – Drums, Percussion