Selain menjadi gitaris DRAGONFORCE, Herman Li menghabiskan cukup banyak waktu untuk membuat konten di berbagai platform sosial media. Dalam sebuah wawancara dengan Metal Injection, Li ditanya tentang perasaannya tentang komentar BRING ME THE HORIZON baru-baru ini tentang musisi muda yang “dipaksa” untuk menggunakan TikTok dan membuat konten. Li mengatakan musisi harus benar-benar melihat bahwa pembuatan konten sebagai suatu kelebihan dari inti penjualan dan sumber pendapatan dari sesuatu yang “perlu” mereka lakukan, dan ketika bernegosiasi dengan label rekaman bisa sangat berbeda berdasarkan pengikut Anda.
“Jika Anda menulis musik dan Anda membuat pembuat konten Anda berjalan, Anda memiliki begitu banyak kekuatan untuk menegosiasikan dengan label rekaman Anda. Anda bisa tersenyum kepada mereka. Menurut Anda mengapa saya memiliki satu juta pelanggan di YouTube? Jadi saya bisa pergi ke label rekaman dan berkata ‘apa yang bisa Anda berikan kepada saya? Oh, Anda punya saluran YouTube? Saya juga memilikinya, saya tidak peduli. Berapa banyak uang yang bisa Anda berikan kepada saya? Apa masalahnya, persentase?. Ada sisi positifnya, bagaimana Anda dapat mengubahnya dan membuatnya kurang lebih, ‘mengapa saya harus melakukan [konten]?“
“Sekarang banyak endorsemen dari perusahaan dan merek ternama telah berpindah dari dukungan artis ke departemen influencer artis. Terkadang saat ini mampu membawakan lagu-lagu bagus dan menjadi band besar tidaklah cukup untuk mendapatkan perlengkapan gratis, dan coba tebak ? Jika Anda seorang pembuat konten, Anda mendapatkan perlengkapan gratis dan Anda mendapatkan uang dari konten. Jadi sama-sama menguntungkan.“
Li kemudian menambahkan bahwa uang bukanlah satu-satunya yang dia khawatirkan, tetapi “memiliki keamanan untuk bisa mengendalikan karya Anda. Memahami bisnis, memahami bagian yang memungkinkan Anda mengontrol musik dan karya Anda. Atau orang lain akan datang dan melakukannya untuk Anda, dan mereka selalu tahu lebih baik dari Anda karena persentase dari pendapatan adalah yang benar-benar paling mereka pedulikan.“